Pada tanggal 22 Juni, Alliance Française Semarang, bekerja sama dengan Alliance Française Medan dan Alliance Française Makassar mengadakan acara istimewa untuk mengenang Pierre Labrousse yang telah berpulang pada 15 Maret 2024, seorang penyusun kamus Indonesia-Prancis yang berpengaruh. Acara ini merupakan penghormatan atas kontribusi luar biasanya dalam memperluas dan memperkuat hubungan bahasa dan budaya antara Indonesia dan Prancis.
Pierre Labrousse dikenal sebagai seorang yang berdedikasi tinggi dalam menyusun kamus Indonesia-Prancis yang akurat dan bermanfaat. Karyanya tidak hanya menjadi alat penting dalam belajar bahasa, tetapi juga jembatan penting dalam memperkaya pemahaman budaya dan nilai-nilai di antara kedua negara. Keahliannya dalam merangkai kata-kata dan menyelaraskan makna membantu memperluas akses terhadap bahasa Prancis di Indonesia dan sebaliknya.
Acara dipimpin oleh perwakilan Alliance Française Medan sebagai MC. Selanjutnya, sesi diskusi dipandu oleh moderator dari Alliance Française Makassar. Dalam sesi tanya jawab, Farida Soemargono, istri mendiang Pierre Labrousse, berbagi mengenai proses penyusunan kamus, perkembangan bahasa Prancis-Indonesia di Indonesia, serta bagaimana kamus karya Pierre Labrousse dan dirinya telah mendukung perkembangan tersebut.
Acara ini dihadiri oleh guru, dosen, dan mahasiswa bahasa serta sastra Perancis dari Universitas Hasanudin, Universitas Negeri Semarang, Universitas Medan, dan lain-lain, serta beberapa yang pernah mengajar di INALCO, Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO) adalah sebuah institusi pendidikan tinggi di Paris yang dikenal dengan pengajaran dan penelitiannya dalam bidang bahasa dan budaya Timur. Pierre Labrousse dan Farida Soemargono juga mengajar di INALCO selam 30 tahun.
Berikut adalah karya-karya beliau:
1. Dictionnaire général indonésien-français
2. Des servitudes en droit international public
3. Kamus umum Indonesia-Prancis
